Modal Pendidikan
أَلاَ لاَ تَنَـالُ الْعِلْـمَ إِلاَّ بِسِتَّـةٍ * سَأُنْبِيْكَ
عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانِ
Ingatlah,
engkau tidak akan sukses meraih ilmu, kecuali dengan enam (hal) * saya akan menjelaskan
seluruhnya secara gamblang.
ذُكَـاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ *
وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانِ
(1) Cerdas (berakal); (2) Antusias (hobi belajar); (3) Sabar
(gigih dan tabah); (4) Biaya (sarana-prasarana) * (5) Bimbingan guru; (6) Waktu
lama.
Lingkungan
Pendidikan
عَنِ الْمَرْءِ لاَ تَسْأَلْ وَسَلْ
عَنْ قَرِيْنِهِ * فَإِنَّ الْقَرِيْنَ بِالْمُقَارِنِ يَقْتَدِيْ
Jangan
engkau bertanya tentang seseorang secara langsung, melainkan tanyalah tentang
teman dekatnya * karena seseorang itu akan mengikuti (sikap dan perilaku)
teman-teman dekatnya.
فَإِنْ كَـانَ ذَا شَـرٍّ فَجَنِّبْهُ سُرْعَةً * وَإِنْ
كَانَ ذَا خَيْرٍ فَقَارِنْهُ تَهْتَدِيْ
Jika
ada seseorang yang buruk (sikap dan perilakunya), maka segera jauhi secepatnya
* Jika ada seseorang yang baik (sikap dan perilakunya), maka bertemanlah
dengannya, niscaya engkau akan memperoleh petunjuk.
Motivasi
Pendidikan
تَعَلَّـمْ فَإِنَّ الْعِلْـمَ زَيْنٌ
لِأَهْلِـهِ * وَفَضْلٌ وَعِنْوَانٌ لِكُلِّ الْمَحَامِدِ
Tuntutlah
ilmu, karena ilmu adalah perhiasan bagi pemiliknya * keutamaan serta indikator
(tanda) segala hal yang terpuji.
وَكُنْ مُسْتَفِيْدًا كُـلَّ يَوْمٍ زِيَادَةً * مِنَ
الْعِلْمِ وَاسْبَحْ فِيْ بُحُوْرِ الْفَوَائِدِ
Hendaknya
engkau selalu menambah ilmu setiap hari * dan menyelamlah di (luas dan
dalamnya) samudera ilmu.
Keutamaan
Pendidikan Agama Islam
تَفَقَّـهْ فَإِنَّ الْفِقْهَ
أَفْضَـلُ قَائِـدِ * إِلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَأَعْدَلُ قَاصِدِ
Belajarlah
Fikih, karena sesungguhnya Fikih itu pemandu yang paling utama * menuju
kebaikan dan ketakwaan, serta tujuan yang paling lurus.
هُوَ الْعِلْمُ الْهَادِيْ إِلَى
سُنَنِ الْهُدَى * هُوَالْحِصْنُ يُنْجِيْ مِنْ جَمِيْعِ الشَّدَائِدِ
Fikih
adalah ilmu yang mengantarkan pada jalan-jalan hidayah * dan benteng yang melindungi
(pemiliknya) dari segala kesulitan.
فَإِنَّ فَقِيْـهًا وَحِـدًا
مُتَوَرِّعًـا * أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدِ
Sesungguhnya
seorang ahli Fikih yang wira’i (menjaga diri dari perkara haram) * lebih
sulit (ditaklukkan) oleh setan, dibandingkan seribu ahli ibadah (yang tidak
ahli Fikih).
Keseimbangan
Ilmu dan Amal
فَسَـادٌ كَبِيْـرٌ عَالِـمٌ
مُتَهَتِّكٌ * وَأَكْبَرُ مِنْهُ جَاهِلٌ مُتَنَسِّكُ
Sebuah
tragedi besar, jika orang berilmu tidak mengamalkan ilmunya * dan tragedi yang
lebih besar adalah orang bodoh yang beramal (tanpa ilmu).
هُمَـا فِتْنَةٌ فِي الْعَالَمِيْنَ
عَظِيْمَةٌ * لِمَنْ بِهِمَا فِيْ دِيْنِهِ يَتَمَسَّكُ
Keduanya
merupakan fitnah yang besar di dunia * bagi orang yang berpegang teguh kepada
keduanya dalam urusan agama.
تَمَنَّيْتَ أَنْ تُمْشِيْ فَقِيْهًا
مُنَاظِرًا * بِغَيْرِعَنَاءٍ وَالْجُنُوْنُ فُنُوْنُ
Engkau
bermimpi menjadi ahli Fikih yang cemerlang * dengan tanpa bersusah payah
(mempelajarinya). Sinting memang bermacam-macam (seperti orang bermimpi menjadi
ahli Fikih, namun tidak mau bersusah payah mempelajarinya).
وَلَيْسَ اكْتِسَابُ الْمَالِ دُوْنَ
مَشَقَّةٍ * تَحَمَّلُهَا فَالْعِلْمُ كَيْفَ يَكُوْنُ
Tidak
mungkin memperoleh harta tanpa (disertai) kesulitan * yang harus dipikul; maka
bagaimana mungkin ilmu diraih tanpa kesulitan?.
Keutamaan
Ahli Ilmu
إِذَا تَمَّ عَقْلُ الْمَرْءِ قَلَّ
كَلاَمُهُ * وَأَيْقِنْ بِحُمْقِ الْمَرْء إِنْ كَانَ مُكْثِرًا
Ketika
akal seseorang telah sempurna (ahli ilmu), maka sedikit bicaranya * Dan
yakinlah atas kedunguan seseorang, jika dia banyak bicara.
يَمُوْتُ الْفَتَى مِنْ عَثْرَةٍ مِنْ
لِسَانِهِ * وَلَيْسَ يَمُوْتُ الْمَرْءُ مِنْ عَثْرَةِ الرِّجْلِ
Orang
bisa mati karena tersilap lidahnya * namun dia tidak akan mati karena
terpeleset kakinya.
فَعَثْرَتُهُ مِنْ فِيْهِ تَرْمِيْ
بِرَأْسِهِ * وَعَثْرَتُهُ بِالرِّجْلِ تَبْرَى عَنِ الْمَهْلِ
Tersilap
lidah bisa mengundang lemparan (batu) di kepalanya * sedangkan terpeleset kaki
perlahan-lahan akan sembuh.
أَخُوْ الْعِلْمِ حَيٌّ خَالِدٌ
بَعْدَ مَوْتِهِ * وَأَوْصَالُهُ تَحْتَ التُّرَابِ رَمِيْمُ
Orang
yang berilmu itu serasa “hidup” setelah wafatnya * meskipun tulang-belulangnya
sudah terkubur di dalam tanah.
وَذُوْا الْجَهْلِ مَيْتٌ وَهْوَ
يَمْشِى عَلَى الثَّرَى * يُظَنُّ مِنَ الْأَحْيَاءِ وَهُوَ عَدِيْمُ
Orang
bodoh itu serasa “mati”, meskipun dia masih berjalan di atas bumi * Dikira dia
masih “hidup”, padahal dia itu bagaikan orang “mati” (tiada berguna sama
sekali).
Tips
Menjadi Ahli Ilmu
لِكُلٍّ إِلَى سَأْوِ الْعُلَى
حَرَكَاتُ * وَلَكِنْ عَزِيْزٌ فِي الرِّجَالِ ثَبَاتُ
Setiap
orang berhasrat meraih derajat luhur * namun sedikit sekali orang yang menetapi
jalannya (menuju derajat luhur).
إِذَا كُنْتَ فِيْ قَوْمٍ فَصَاحِبْ
خِيَارَهُمْ
* وَلاَ تَصْحَبِ
الْأَرْدَى فَتَرْدَى مَعَ الرِّدَى
Jika
engkau bersama suatu kaum, maka bersahabatlah dengan orang yang mulia di antara
mereka * Dan jangan engkau bersahabat dengan orang yang hina, karena engkau
akan direndahkan bersama orang-orang yang hina.
Peran
Guru dan Orangtua
أُقَدِّمُ أُسْتَاذِيْ عَلَى نَفْسِ
وَالِدِيْ * وَإِنْ نَالَنِيْ مِنْ وَالِدِيْ اَلْفَضْلُ وَالشَّرَفْ
Aku
lebih mengutamakan guruku, dibandingkan orangtuaku * meski aku meraih keutamaan
dan kemuliaan dari orangtuaku.
فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ
وَالرُّوْحُ جَوْهَرُ * وَهَذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَفْ
Karena
guru adalah pendidik (pemelihara) jiwaku, dan jiwa itu (ibarat) permata *
Sedangkan orangtua adalah pendidik (pemelihara) ragaku, dan raga itu ibarat
kulit kerang.
رَأَيْتُ أَحَقَّ الْحَقِّ حَقَّ
الْمُعَلِّمِ * وَأَوْجَبَهُ حِفْظًا عَلَى كُلِّ مُسْلِمِ
Aku
yakin dengan seyakin-yakinnya terhadap hak guru * dan mengharuskan setiap umat
muslim agar menjaganya (hak guru).
لَقَدْ حَقَّ اَنْ يُهْدَى إِلَيْهِ
كَرَامَةً * لِتَعْلِيْمِ حَرْفٍ وَاحِدٍ أَلْفُ دِرْهَمِ
Sungguh
guru itu berhak diberi hadiah sebagai tanda penghormatan * atas pengajaran satu
huruf (ilmu), dengan seribu dirham (uang perak).
Perjuangan
Meraih Ilmu
أَرَى لَكَ أَنْ تَشْتَهِى أَنْ
تُعِزُّهَا * فَلَسْتَ تَنَالُ الْعِزَّ حَتَّى تُذِلَهَا
Aku
melihatmu berhasrat meraih kemuliaan * engkau tidak akan meraih kemuliaan
sebelum merasakan kehinaan.
إِذَا سَاءَ فِعْلُ الْمَرْءِ سَاءَ
ظُنُوْنُهُ * وَصَدَّقَ مَا يَعْتَادُهُ مِنْ تَوَهُّمِ
Jika
perilaku seseorang itu buruk, maka buruk pula prasangkanya (suuzhan) *
Sedangkan prasangka buruk itu biasanya menjadi kenyataan.
Tiga
Tingkatan Manusia (Senior; Junior; Sejawat)
فَمَا النَّاسُ إِلاَّ وَاحِدٌ مِنْ
ثَلاَثَةٍ * شَرِيْفٌ وَمَشْرُوْفٌ وَمِثْلٌ مُقَاوِمُ
Manusia
pasti menyandang salah satu dari tiga sifat * (yaitu) lebih mulia, lebih hina
dan setara.
فَأَمَّا الَّذِيْ فَوْقِي فَأَعْرِفُ
قَدْرَهُ * وَأَتْبَعُ فِيْهِ الْحَقَّ وَالْحَقُّ لاَزِمُ
Terhadap
orang yang di atasku (lebih mulia), maka aku mengakui derajatnya * dan
mengikutinya dalam hal kebenaran, karena kebenaran adalah kewajiban.
فَأَمَّا الَّذِيْ مِثْلِيْ فَإِنْ
زَلَّ أَوْهَفَا * تَفَضَّلْتُ إِنَّ الْفَضْلَ بِالْفَخْرِ حَاكِمُ
Terhadap
orang yang setara denganku, maka jika dia tersilap atau berbuat salah * aku
akan mengingatkannya, karena mengingatkan itu lebih utama dibandingkan
kebanggaan (yakni merasa dirinya lebih baik dari temannya).
فَأَمَّا الَّذِيْ دُوْنِيْ
فَأَحْلَمُ دَائِبًا * أَصُوْنُ بِهِ عِرْضِيْ وَإِنْ لاَمَ لاَئِمُ
Terhadap
orang yang lebih rendah dariku, maka aku akan bersikap santun (menahan amarah)
* aku akan menjaga harga diriku terhadapnya, meskipun ada orang mencerca.
Menjauhi
Pelaku dan Perbuatan Negatif
دَعِ الْمَرْءَ لاَ تُجِزْ عَلَى
سُوْءِ فِعْلِهِ * سَيَكْفِيْهِ مَا فِيْهِ وَمَا هُوَ فَاعِلُهُ
Abaikan
dan jangan membalas keburukan perilaku seseorang * lambat laun dia akan merasa
cukup dan menghentikan apa yang selama ini dia perbuat.
أَلَيْسَتْ مِنَ الْخُسْرَانِ أَنَّ
لَيَالِيَا * تَمُرُّ بِلاَ نَفْعٍ وَتُحْسَبُ مِنْ عُمْرِيْ
Bukankah
suatu kerugian (besar), ketika hari-hari * berlalu tanpa manfaat, namun
dihitung sebagai umur (yang mengurangi jatah usia seseorang).
Rihlah
Ilmiah (Study Tour)
تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ
يُوْلَدُ عَالِمًا * وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ
Belajarlah,
karena manusia itu tidak dilahirkan dalam keadaan pandai * seorang ahli ilmu
tidak pernah sama dengan orang yang bodoh.
تَعَزَّبْ عَنِ الْأَوْطَافِ فِيْ
طَلَبِ الْعُلاَ * وَسَافِرْ فَفِي الْأَسْفَارِ خَمْسُ فَوَائِدَا
Menjauhlah
(berhijrahlah) dari daerahmu demi mencari keluhuran * dan mengembaralah, karena
dalam pengembaraan itu terdapat lima manfaat.
تَفَرُّجُ هَمٍّ وَاكْتِسَابُ
مَعِيْشَةٍ * وَعِلْمٌ وَأَدَابٌ وَصُحْبَةُ مَاجِدِ
Lenyapnya
kesusahan; kemudahan rezeki * ilmu, tata krama dan teman yang mulia.
وَإِنْ قِيْلَ فِي الْأَسْفَارِ ذُلٌّ
وَعُزْبَةٌ * وَقَطْعُ فَيَافٍ وَارْتِكَابُ شَدَائِدَا
Meskipun
ada yang menyebut bahwa dalam pengembaraan itu terdapat kehinaan dan
pengasingan * melanglang buana dan mengalami sengsara.
فَمَوْتُ الْفَتَى خَيْرٌ لَهُ مِنْ
حَيَاتِهِ * بِدَارِ هَوَانٍ بَيْنَ وَاشٍ وَحَاسِدٍ
Kematian
seseorang lebih baik daripada kehidupannya * di daerah yang dihuni pengadu
domba (provokator) dan penghasut (iri hati).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar